Ini Penyebab Utama Anak Mengompol

Ini Penyebab Utama Anak Mengompol

Urusan anak mengompol memang sering bikin pusing orang tua. Namun, Anda jangan stres. Kenali penyebabnya agar Anda dapat memahami dan mencari solusi yang tepat.

Bagi orangtua manapun, memiliki anak yang masih mengompol adalah sebuah masalah yang sangat merepotkan, terutama si anak melewati usia balita dan memasuki usia pra sekolah.

Secara umum, mungkin masalah ini sering dianggap sepele sebagian orangtua. Padahal jika dibiarkan terus, kebiasaan ini dapat membuat perkembangan mereka jadi kurang maksimal.

Kebiasaan mengompol (enuresis) bisa hilang seiring pertumbuhan usia. Namun penelitian menunjukkan, bahwa sekitar 10 persen anak berusia enam tahun dan 3 persen anak berusia 14 tahun masih mengompol.

Ketahui latar belakang anak mengompol dalam 2 kategori, seperti dipaparkan Child Development.

 

Primary enuresis

 

Anak-anak dengan kebiasaan mengompol yang masih terbawa hingga usia sekolah, sebenarnya masih dapat diobati dengan perawatan tepat.

Penyebab pertama adalah kandung kemih yang belum berkembang dengan baik, dan kedua pola tidur yang sangat lelap.

Namun secara umum, faktor kedua ini merupakan penyebab paling besar.

Sering kali anak tidur terlalu lelap sehingga tidak sadar bahwa kandung kemih mengirim sinyal telah penuh kepada otak.

Selain itu, diduga kebiasaan ini merupakan sesuatu yang diwariskan. Biasanya orang tua, paman, bibi, atau anggota keluarga lain pernah memiliki kondisi yang serupa.

 

Secondary enuresis

 

Anak-anak yang telah buang air kecil sebelum tidur namun tetap mengompol, hal ini biasanya terkait dengan stres yang dialami anak dalam kehidupannya.

Masalah di rumah, masuk ke sekolah baru, atau masalah dengan saudara di rumah menjadi penyebabnya.

Permasalahan lain seperti perceraian orangtua, keuangan, bahkan kekerasan dan kurangnya perhatian juga menjadi penyebab mengompol pada anak.

Jika Anda menemukan gejala dan faktor seperti di atas, kunjungi dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan perwatan lebih lanjut.

Sumber : Koran Radar Sampit Edisi Rabu, 11 April 2012


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url